Pada hari ini, para pejabat Nazi bertemu untuk membahas perincian "Solusi Akhir" dari "pertanyaan Yahudi."
Pada Juli 1941, Herman Goering, menulis di bawah instruksi dari Hitler, telah memerintahkan Reinhard Heydrich, jenderal SS dan orang nomor dua Heinrich Himmler, untuk menyerahkan “sesegera mungkin rencana umum tindakan administratif, material, dan keuangan yang diperlukan untuk membawa keluar solusi akhir yang diinginkan dari pertanyaan Yahudi. "
Heydrich bertemu dengan Adolf Eichmann, kepala Kantor Pusat Emigrasi Yahudi, dan 15 pejabat lainnya dari berbagai kementerian dan organisasi Nazi di Wannsee, pinggiran kota Berlin. Agendanya sederhana dan terfokus: untuk menyusun rencana yang akan memberikan "solusi akhir untuk pertanyaan Yahudi" di Eropa. Berbagai proposal mengerikan dibahas, termasuk sterilisasi massal dan deportasi ke pulau Madagaskar. Heydrich mengusulkan hanya mengangkut orang-orang Yahudi dari setiap sudut Eropa ke kamp konsentrasi di Polandia dan bekerja sampai mati. Keberatan terhadap rencana ini termasuk keyakinan bahwa ini terlalu memakan waktu. Bagaimana dengan orang kuat yang butuh waktu lebih lama untuk mati? Bagaimana dengan jutaan orang Yahudi yang sudah ada di Polandia? Meskipun kata "pemusnahan" tidak pernah diucapkan selama pertemuan, implikasinya jelas: siapa pun yang selamat dari kondisi mengerikan dari sebuah kamp kerja akan "diperlakukan sebagaimana mestinya."
Beberapa bulan kemudian, "van gas" di Chelmno, Polandia, yang menewaskan 1.000 orang per hari, terbukti menjadi "solusi" yang mereka cari sebagai cara paling efisien untuk membunuh sekelompok besar orang sekaligus.
Risalah konferensi ini disimpan dengan hati-hati, yang kemudian memberikan bukti kunci selama persidangan kejahatan perang Nuremberg.