Rusia menguji coba rudal balistik antarbenua

Pengarang: Monica Porter
Tanggal Pembuatan: 22 Berbaris 2021
Tanggal Pembaruan: 17 Boleh 2024
Anonim
SANGAR BALISTIK ANTARBENUA SARMAT RUSIA MAMPU MELESAT 24000KMJAM DAN DENGAN DAYA H4NCUR 40 MEGATON
Video: SANGAR BALISTIK ANTARBENUA SARMAT RUSIA MAMPU MELESAT 24000KMJAM DAN DENGAN DAYA H4NCUR 40 MEGATON

Uni Soviet mengumumkan bahwa mereka telah berhasil menguji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) yang mampu ditembakkan "ke bagian mana pun di dunia." Pengumuman itu menimbulkan keprihatinan besar di Amerika Serikat, dan memulai debat nasional mengenai "celah rudal" antara Amerika dan Rusia.


Selama bertahun-tahun setelah Perang Dunia II, Amerika Serikat dan Uni Soviet telah berusaha untuk menyempurnakan rudal jarak jauh yang mampu membawa hulu ledak nuklir. Membangun kesuksesan Nazi Jerman dalam mengembangkan roket V-1 dan V-2 yang menghantam Inggris Raya selama bulan-bulan terakhir Perang Dunia II, baik ilmuwan Amerika maupun Rusia berlomba untuk meningkatkan jangkauan dan akurasi rudal semacam itu. (Kedua negara sangat bergantung pada ilmuwan Jerman yang ditangkap dalam upaya mereka.) Pada Juli 1957, Amerika Serikat tampaknya memenangkan perlombaan ketika Atlas, sebuah ICBM dengan kecepatan hingga 20.000 mil per jam dan jangkauan efektif 5.000 mil, sudah siap untuk pengujian. Namun, tes itu merupakan bencana. Rudal itu hanya naik sekitar 5.000 kaki ke udara, jatuh, dan jatuh ke bumi. Hanya sebulan kemudian, Soviet mengklaim sukses dengan mengumumkan bahwa ICBM mereka sendiri telah diuji, "telah menempuh jarak yang sangat besar dalam waktu singkat," dan "mendarat di daerah target." Tidak ada rincian yang diberikan dalam pengumuman Rusia dan beberapa komentator di Amerika Serikat meragukan bahwa tes ICBM telah sesukses yang diklaim. Namun demikian, kepemilikan Soviet atas "senjata pamungkas" ini, ditambah dengan tes sukses baru-baru ini oleh Rusia atas bom atom dan hidrogen, menimbulkan kekhawatiran di Amerika. Jika Soviet memang menyempurnakan ICBM mereka, tidak ada bagian dari Amerika Serikat yang benar-benar aman dari kemungkinan serangan atom.


Kurang dari dua bulan kemudian, Soviet mengirim satelit Sputnik ke luar angkasa. Kepedulian dengan cepat berubah menjadi rasa takut di Amerika Serikat, karena tampaknya orang-orang Rusia unggul dalam perlombaan senjata dan ruang angkasa. Pemerintah Amerika mempercepat program misil dan luar angkasanya sendiri. Soviet berhasil dan kegagalan Amerika menjadi masalah dalam kampanye presiden 1960. Penantang demokratik John F. Kennedy menuduh bahwa pemerintahan Eisenhower yang keluar telah memungkinkan "celah rudal" yang berbahaya untuk berkembang antara Amerika Serikat dan Uni Soviet. Setelah kemenangannya pada tahun 1960, Kennedy membuat pengembangan rudal dan program luar angkasa menjadi prioritas untuk kepresidenannya.

etelah hampir 30 jam berunding, juri beranggotakan enam pria dan enam wanita dengan uara bulat membebakan mantan pembuat mobil John Z. DeLorean dari delapan dakwaan penyelundupan narkoba di Lo Angele,...

Tojo lahir

John Stephens

Boleh 2024

Pada hari ini, Hideki Tojo, perdana menteri Jepang elama perang, lahir di Tokyo.etelah lulu dari Akademi Militer Kekaiaran dan Akademi taf Militer, Tojo dikirim ke Berlin ebagai atae militer Jepang et...

Artikel Baru